Kenyataan jika Savira akan bertunangan dengan lelaki lain, tak lantas membuat Raga terus bersedih dan larut dalam kekecewaannya. Kini pagi-pagi sekali bahkan dia sudah bisa memulai hidup jauh sebelum mengenal Savira.
Dia sudah menetapkan hatinya, dia akan bahagia meski tidak bersama dengan wanita itu.
Tunangan? Dan sebentar lagi dia pasti akan menikah apalagi mengingat usia Savira yang sudah mau menginjak umur 31 tahun.
Raga tak akan menghalanginya dengan menjadi kekasihnya atau memberikannya harapan dengan mengatakan bahwa dia akan menikahinya kelak.
Ya, lebih baik seperti itu.
Raga membuka pintu kamarnya dan melihat meja makan sudah tersusun rapi dengan banyak makanan.
Ada selembar kertas yang tertulis jika ibunya sudah ke kafe terlebih dahulu.
Raga menaruh kertas itu kembali kemudian memulai makan sendirian sambil bermain ponsel.
Wajahnya tersenyum ketika sesekali melihat video lucu di sana.