Bersyukur, itulah kata yang Chika ucapkan. Ia bersyukur karena ternyata sampai saat ini ia masih di berikan kesempatan untuk hidup.
"Maafin Chika Bu, seandainya nanti Chika lebih dulu pergi dari Radit Chika hanya berharap kalau Ibu akan tetap baik-baik saja," ucapnya.
Setelah Arumi kleuar dari dalam kamarnya barulah Chika terisak dengan tangisnya. Gadis itu sama sekali tidak bermaksut membohongi sang ibu, hanya saja ia tidak ingin menambah benan fikiran pada ibunya.
Di ruang Tamu sudah ada Kusuma, Radit, dan juga Arumi. Pembahasan tentang Radit pun di mulai.
"Jujur Papa sangat terkejut Nak, tapi percuma saja mau papa marah seperti apa pun karena ininsudah terjadi. Papa janji kalau Papa akan melindungi kamu, setelah anak itu lahir nanti kota tes DNA kalau memang hasilnya menyatakan bahwa itu adalah anak kamu bawa pulang anak itu dan kita rawat bersama-sama," ujar Kusuma.