"Radit, sayang kamu udah sadar Nak!" ujar Arumi penuh haru.
Wanita paruh baya itu sangat senang mihat putranya kembali membuka mata.
"Iya Ma, Radit udah sadar," jawab Radit lemah.
Dengan berlinang air mata Arumi mendekap Radit penuh kasih. Ia juga memberikan kecupan yang bertubi-tubi pada puncak kepala Radit.
"Mama sangat bersyukur sekali, akhirnya anak kesayangan Mama sudah sadar. Jangan tinggalin Mama ya sayang," ujar Arumi.
"Iya Ma, Radit juga masih pengen bahagiain Mama kok. Jadi Radit pasti akan bertahan demi Mama, demi Papa juga demi Chika."
"Makasih sayang, Mama sangat terharu sekali mendengarkan ucapan kamu."
"Papa juga sangat senang sekali karena akhirnya kamu bisa kembali pada kami. Maafin Papa yang jarang ada waktu buat kamu ya Nak, Papa janji setelah ini akan serihg ada waktu buat kamu!" ujar Kusuma.
"Iya Pa, tapi yang paling Radit inginkan ya kesehatan Papa. Papa juga harus sehat ya biar kita bisa selalu sama-sama!" sahut Radit.