Setelah 1 jam Radit sudah sadarkan diri. Cowok itu masihlah terlihat sangat lemah, wajahnya masih sedikit pucat.
"Akhirnya kamu sadar juga sayang," ujar Arumi.
"Mama, Kok mama bisa ada di sini?" tanya Radit.
"Iya sayang, adek kamu tadi yang ngabarin Mama," jelas Arumi.
"Sekarang Chika mana Ma?" tanya Radit.
"Adek kamu di ruangan sebelah sayang," sahut Arumi.
"Maksut Mama Chika juga di rawat? Chika kenapa Ma?" tanya Radit.
"Chika gak sakit kok sayang, dia habis donorin sumsum tulang belakangnya buat kamu," jelas Arumi.
"Kenapa harus donorin sumsum tulang belakang Chika Ma, apa gak ada cara lain buat sembuhin Radit," ujarnya.
"Gqk ada sayang, cuma itu satu-satunya cara."
"Bagaimana kalau Chika sampai kenapa-napa Ma, kemarin dia habis donorin buat Papa Ma," ucap Radit.
"Gak akan sayang, percaya sama Mama. Gak akan terjadi apa-apa!" sahut Arumi.
"Berarti itu tandanya Radit gak perlu kemo kan Ma?" tanyanya.
