Di ruangan yang berbeda kini Radit sudah sadarkan diri. Cowok itu mulai membuka matanya perlahan saat sang mama membelai rambutnya.
"Mama, kok nangis!" adalah kata pertama yang terucap dari mulut Radit.
"Gimana Mama gak nangis kalau anak Mama terbaring lemah seperti ini sayang," sahut Arumi.
"Radit gak papa kok Ma, mama cengeng ah!" tukas Radit.
"Kamu tau gak, jantung mama itu hampir saja berhenti berdetak saat tau kamu koleps sayang," ujar Arumi.
"Mama lebay deh, Radit emang suka kaya gitu Ma. Tapi sekarang buktinya Radit sehat lagi kan, udah Mama gak usah kawatir!" ucapnya. .
Tidak ada seorang ibu yang tidak kawatir jika tau kalau anaknya sakit dan sudah separah ini.
Arumi tau kalau Radit hanya sedang menyemangati dirinya saja. Padahal jauh di dalam hatinya Radit sangatlah hancur.
"Kamu mau makan?" tawar Arumi.
"Minum aja Ma, Radit haus," sahutnya.
"Bentar Mama ambilin minumnya."