"Kamu apa sudah gila ya, masak kamu bihing sih sama Chika," lirih Rara.
"Hustt, jangan berisik deh. Lo tinggal nurit aja apa susahnya sih," ujar Radit.
"Tapi gue gak mau bohong Radit," ujar Rara namun dengan suara yang masih lirih.
"Ssst, di bilangin ini kan cuma pura-pura. Plis bantuin gue!" ujar Radit.
Rara pun akhirnya menyetujui ide gila Radit.
Bagiamana bisa sih seorang wanita mau di ajak pura-pura berpacaran. Wanita itu paking lemah jika membahas soal hati. Maka dari itu tidak akan ada wanita lain yang akan merebut milik orang lain kecuali wanita itu tidak punya hati.
Jangankan untuk berpura-pura, jika mungkin Radit akan mengajaknya berpacaran beneran mungkin Rara pun tidak akan menolak. Mereka bersahabat sudah cukup lama, dan inilah saatnya persahabatan mereka itu berubah statusnya menjadi pacaran misalnya.
Namun itu sih hanya harapan Dita saja, karena gadis itu sendiri tidak yakin apakah ia benar-benar mencintai Radit atau hanya sebatas sayang sebagai sahabat.