Bau sangit asap makin menyengat hidung Rava. Nyeri dan sensasi melayang memang masih hinggap kuat di kepalanya. Namun, dia memaksakan diri untuk bangkit. Masih setengah berdiri, ia memandang berkeliling dengan mata yang menyipit karena pandangannya agak mengabur dan perih.
TIdak ada. Aiden dan Gilang tidak terlihat di manapun
Dengan langkah sempoyongan, dia menghampiri Etria, berlutut dan menggoyang-goyangkan tubuh bidadari itu. Bahkan Rava sampai berteriak di mukanya, tetapi Etria masih saja tidak merespon. Bidadari itu seperti sedang tertidur pulas.
Rava kembali berdiri, memandangi api yang semakin menggila di bangunan gedung dan lahan parkirnya. Tinggal sedikit lagi, api itu akan mencapai bangunan di kanan kirinya.