Lois membuka pintu kamar Marcel dari luar, langsung mendapati tuannya itu terbaring lemah di kasur. Tangannya tersambung ke selang infus. Lois hampir menghela napas saat melihat kondisi Marcel yang kini begitu pucat, kurus, dan bermata sangat sayu.
"Kamu memanggilku, Marcel?" tanya Lois, menempati kursi di dekat tiang infus.
"Anggun mau pulang ke sini. Sebenarnya, aku sudah bilang ke dia supaya jangan pulang dulu. Kondisiku masih begini ...." Marcel terbatuk keras.
"Minum?" Lois mengambilkan segelas air putih di atas meja kecil.
Marcel sedikit meneguk air itu, kemudian menghela napas dan memijati keningnya. "Tapi, dia tetap nekat buat datang ke sini. Mungkin juga nanti dia ke rumahku. Jadi, aku minta kamu untuk mengungsi dulu ke hotel atau ke mana terserah, sampai Anggun kembali ke luar negeri."
"Aku sih tidak masalah." Lois mengangkat bahunya. "Tapi, apa kamu punya tenaga untuk menemuinya dengan kondisi seperti ini?"
"Berapa kali harus kubilang, hal seperti bukan urusanmu."