Malam tiba. Semilir angin menemani malam itu. Keheningan membuat malam terasa sangat berbeda. Suara detak jam memenuhi hingga seisi ruangan. Tersedia segelas teh hangat yang menemani dalam kesunyian. Anggasta duduk dengan tenang, sambil memejamkan kedua matanya. Merasakan semua perasaan yang mengaduk relung hatinya. Sekarang, Anggasta sedang merasa dilema yang teramat dalam.
Ia teringat akan pesan Kenzie tempo hari. Kemudian, Anggasta mencari keberadaan koper miliknya. Ia membukanya perlahan, dan mencari sesuatu yang ada di dalam sana. Anggasta menemukan sebuah kotak berisikan sesuatu yang diberikan oleh Meysha sebelum dirinya pergi ke Amerika.
Namun, ketika Anggasta hendak membuka. Tiba-tiba saja ada yang mengetuk pintu. Ia pun terpaksa meletakkan kembali hadiah itu dan memilih untuk membukakan pintu. Ternyata, Shalomita membawakan makanan untuk Anggasta.
"Aku lihat lampu kamarmu belum padam. Maka dari itu, aku berinisitif untuk membuatkan makan malam," ucap Shalomita.