Beberapa hari telah berlalu. Selama itu, Meysha dan Anggasta belajar berdua untuk olimpiade. Tidak dapat dihindari. Jika menunggu pengganti, maka mereka akan kehilangan banyak waktu. Maka dari itu, Meysha dan Anggasta memutuskan untuk belajar bersama dan saling memberi tahu satu sama lain.
Pagi yang cerah, udara segar dan juga suasana nyaman lekat sekali pada pagi hari itu. Meysha melenggangkan kakinya memasuki areal sekolah. Tampak masih dalam keadaan sepi. Rupanya para siswa belum datang. Meysha sengaja datang lebih awal. Ia tidak ingin mendapatkan hukuman hanya karena terlambat. Meysha melanjutkan perjalanannya.
"Meysha!" Seseorang memanggil namanya.
Mendengar hal itu, Meysha menghentikan langkah kakinya. Ia perlahan menoleh ke belakang. Sesuatu tidak pernah disangka, Audy memanggilnya. Wanita itu berlari ke arah Meysha. Dengan aura yang semangat, Audy tersenyum manis. Meysha membalasnya, ia tidak ingin dianggap sebagai teman yang sombong.
"Ada apa, Audy?"