"Aku akan meminta izin kepada ayahku," ucap Anggasta.
"Benarkah?" Meysha tampaknya tertarik menerima ajakan Anggasta.
"Kamu senang? Punya teman sebaik aku? Yang memintakanmu izin?" ucap Anggasta sembari tersenyum tipis.
"Tidak. Bukankah kamu yang memintaku menemanimu," jawab Meysha dingin.
"Bagaimana? Mau kan?" tanya Anggasta lagi.
"Tidak. Aku tidak punya waktu untuk menemanimu jalan-jalan."
Meysha bersikeras tidak mau menerima ajakan dari Anggasta. Namun Anggasta terus membujuknya. Ia pun tergetak untuk menerima ajakan Anggasta. Lagi pula Anggasta akan meminta izin kepada ayahnya. Jadi tidak masalah, pikirnya. Ia juga sangat butuh merefresh dirinya yang sedang tidak baik.
Anggasta keluar dari ruangan ayahnya. Ia bergegas untuk memberitahu Meysha.
***