Seperti biasanya, Alice berangkat menuju sekolah, dengan diantar oleh taksi yang setiap pagi dipesan oleh bundanya.
Alice sebenarnya sangat merindukan ayahnya, tetapi keadaannya saat ini, membuatnya tidak bisa bertemu dengan ayahnya. Alice hanya memandang ke arah jendela, memikirkan bagaimana nasib keluarganya setelah ini, karena Alice tidak mau, jika kedua orang tuanya benar-benar berpisah.
Sesampainya di sekolah, Alice langsung keluar dari mobil, kemudian berjalan ke arah gerbang sekolah, dimana di sana sudah ada Lady yang sedang melambaikan tangannya kepada Alice.
Alice tersenyum kepada Lady yang menyambutnya dengan perasaan bahagia, sementara Alice yang masih banyak memikirkan masalah keluarganya yang tidak kunjung usai, hanya memasang wajah dengan senyuman terpaksa.
Lady yang melihat ekspresi wajah Alice itu pun, hanya tersenyum dan mengerti jika Alice memang sedang tidak baik-baik saja.