Arin keluar dari kamarnya dengan wajah semringah. Ia berjalan menuju ruang makan.
"Pagi, Ma," sapa Arin ceria. Ia duduk berseberangan dengan Aretha.
Aretha menatap putrinya itu dengan kening berkerut heran. Ada apa dengan Arin? Tidak biasanya gadis itu terlihat ceria dan tersenyum.
Aretha berdeham agak keras. Hal itu menarik perhatian Arin. Ia mengalihkan perhatiannya dari piring dan menatap mamanya.
"Ada apa dengamu? Kau ... seperti sedang bahagia."
"Ah, tidak apa-apa, Ma."
Aretha memicingkan matanya. Ia merasa ada yang tidak beres. Mungkinkah Arin sedang menyembunyikan sesuatu darinya?
Selesai sarapan, Arin bergegas mencuci piring bekas makan. Setelah itu, barulah ia berangkat sekolah. Tentu, setelah berpamitan pada Aretha.
"Ingat, begitu sekolah selesai, langsung pulang," pesan Aretha.
"Baik, Ma," balas Arin sambil tersenyum. "Sampai jumpa, Ma!"
Aretha menatap kepergian Arin dengan penuh kecurigaan. Ia yakin, pasti ada sesuatu yang disembunyikan oleh putrinya itu.