"Aku akan mengajakmu pergi ke suatu tempat setelah ini. Aku yakin kau akan suka."
Levi tersenyum penuh arti pada Arin. Arin menelengkan kepala, menatap Levi penasaran. "Memangnya kau mau mengajakku pergi ke mana, Levi?"
Levi tersenyum misterius. Ia tiba-tiba saja memajukan wajahnya ke arah Arin. Arin refleks menarik kepalanya ke belakang. Jantungnya kembali berdegup kencang atas aksi Levi tersebut.
"Ra-ha-si-a," ucap Levi tak luput dengan senyuman.
Arin tak bisa berkata-kata. Ia masih terkejut dengan sikap Levi tadi. Pipinya entah mengapa terasa hangat.
Setelah masing-masing donat dari mereka habis, Arin dan Levi kembali ke dalam mobil. Waktu sudah semakin siang, tak lama lagi akan memasuki waktu sore. Maka dari itu, Levi memutuskan untuk segera mengajak Arin ke tempat yang sudah ia rencanakan sebelumnya.