"Terimakasih, Levi."
Levi mengerutkan kening. Ia terkekeh geli dan menelengkan kepala menatap Arin. Sudah kedua kalinya Arin mengucap 'terimakasih' padanya.
"Untuk apa kau berterimakasih lagi?"
Arin tersenyum. Lagi, Levi merasakan desiran aneh ketika melihat senyuman yang terlihat tulus itu.
"Terimakasih karena kau sudah baik padaku. Sangat baik malah. Maaf atas sikapku selama ini yang tidak mengenakkan."
Levi terkekeh pelan. "Tidak apa. Aku paham."
Levi menghela napas. Kepalanya mendongak, menatap langit yang masih menumpahkan air.
"Hujan semakin lebat. Lebih baik kita kembali ke mobil. Kuantar kau pulang."
Arin mengangguk. Ia juga sudah merasa tubuhnya basah kuyup karena guyuran air hujan. Cukuplah sebentar ia hujan-hujanan agar tidak sakit.