Arin masih berada di dalam kamar mandi.
Tubuhnya luruh di lantai yang berair dan dingin. Ia terus menangis di sana. Menangisi kehidupannya.
Ia benar-benar sakit. Bukan hanya pada tubuhnya, hatinya pun juga.
Arin berdiri dengan susah payah. Ia berpegangan pada sisi bak mandi sebagai penopang. Lututnya masih terasa ngilu karena tendangan dari mamanya tadi.
Ia berjalan terseok ke kamarnya. Begitu masuk ke dalam kamarnya, ia kembali menangis. Ia duduk sambil memeluk lutut di samping tempat tidurnya. Tubuhnya bergetar hebat karena tangis. Sudah berapa kali ia menangis hari ini? Banyak hal yang membuatnya menangis hari ini. Ia begitu tertekan.