"Heh. Kenapa kamu ketawa?!" Balqis membentak Arnaf hingga membuat pria itu kembali terdiam. "Apa ada yang lucu? Apa aku mengatakan suatu hal yang lucu dan..., apa ucapanku ini engga buat kamu sadar?"
"Ngapain aku harus sadar orang aku engga ngerasa kayak gitu." sahut Arnaf tak mau kalah.
Balqis tersenyum sinis. Dia menyilangkan tangannya di depan dada dengan raut wajah menyebalkan seperti seorang kakak kelas yang memandang sinis adik kelasnya.
"Cowok emang sama aja. Mereka biasanya sok sok an ngerasa engga pernah ngelakuin hal itu padahal sebenarnya salah banget. Kamu tahu engga kalo ucapan cowok itu hanyalah buaya semata? Mereka hanya menginginkan kita menunggu tanpa pernah memberi kepastian. Mereka seolah-olah menunjukkan rasa cintanya, padahal ternyata dia malah memilih orang lain untuk menjadi teman hidupnya."