Aku kembali dibuat terdiam saat diri mulai terjerembab pada angin yang telah membawanya pergi.
Kini, tiada lagi realita pasti tentang kenapa aku bisa menerpuruki semua itu.
Dalam hal yang ada, tentu aku harus bisa memahami dari setiap kata yang Mahesa ucapkan.
Kamu harus sadar dan tetap pada dirimu, Balqis.
Kamu jangan dibawa tenggelam dengan apa-apa yang dikatakan pria ini.
Kamu harus sadar, bahwa Mahes hanyalah angan tinggi yang terlalu sulit kamu gapai, atau bahkan tak bisa.
"Aku..., sudah lama menantikan kabar itu datang. Bahkan konyolnya, dari setiap kabar yang aku terima, aku tak pernah sedikitpun menerima sebuah kabar darimu. Entahlah, Balqis. Aku juga heran dengan diriku sendiri. Entah aku yang terlalu mengharapkan atau aku sendiri yang tak sadar, aku tak tahu. Tapi aku benar-benar tak akan pernah melupakan saat-saat terberat yang aku lakukan setiap hari, adalah menantikan sebuah kabar darimu." jelas Mahes kembali.
"Lalu kenapa kamu tak mencariku?" tanyaku sejurusnya.