Ada sesuatu hal yang harus aku selesaikan setelah ini.
Dan tentu, aku tidak akan semudah itu menyelesaikan semuanya tanpa ada hati atau masih ada hati yang harus dipaksakan untuk patah.
Setelah mendengar semua penjelasan dari Irfa, aku beranjak dari sana kemudian menunaikan salat magrib.
Kali ini aku tidak terlalu banyak bicara atau bahkan menjadi imam sholat. Aku membiarkan Zaid saja itu saja yang melakukan semuanya dan aku lebih memilih menjadi makmum.
Entah kenapa hari ini adalah hari paling terberat yang aku rasakan. Baru kali ini aku merasakan bagaimana seorang Mahesa seperti aku yang telah melakukan kesalahan kepada seorang wanita yang telah banyak membantu ku dalam berbagai hal.
Bahkan tak hanya itu.
Balqis telah membantuku tak tanggung-tanggung.
Dia rela mengeluarkan sebagian hartanya hanya untuk bisa melihat akun kembali seperti orang-orang normal di luar sana.
Kini aku telah memahami keadaan ku sendiri yang memang tidak pantas untuk dimaafkan.