Metta masih bengong sambil menutup mulut dengan sebelah tangannya melihat Gaara berlutut dengan sebelah kakinya menyodorkan sebuah cincing berlian. Cincin itu sangat indah dan Metta belum pernah melihat perhiasan sebagus itu seumur hidupnya.
"K-kamu...ngelamar aku?" Gaara masih dengan posisi yang sama cukup lama tapi Metta tidak memberikan respon yang ia inginkan. Metta malah terdiam dan memandang Gaara lama.
"Apa jawaban kamu? Kamu mau kan nikah sama aku?" tanya Gaara lagi. Metta malah menangis dengan keras dan itu langsung membuat Gaara berdiri dan bingung.
"Kamu kenapa?" Gaara mendekat dan panik. Ia melihat ke berbagai arah dekorasi berfikir mungkin ada yang salah dari dekorasi lamaran yang sudah ia buat.
"Metta, kamu kenapa nangis? Kamu...gak suka ya?" Metta malah langsung memeluk Gaara dan menumpahkan seluruh air matanya hingga membasahi jas yang dipakai Gaara.