Metta masih bengong, hingga lamunannya dikejutkan oleh pelayan itu.
"Maaf bu, makanan nya boleh dibawa masuk," Metta menyengir dan mengangguk.
"Iya, boleh," jawab Metta singkat. Sambungan telpon masih berlangsung dan Fabian terlihat diam menunggu reaksi Metta selanjutnya. Setelah pelayan itu pamit keluar, usai menyajikan makanan di meja makan kamarnya, barulah Metta melanjutkan lagi panggilannya.
"Apa maksudnya Gaara ngirimin makanan sebanyak ini?" tanya Metta pada Fabian yang dibalasnya dengan tawa kecil.
"Dia bilang kamu harus liburan dan makan yang banyak. Jadi dia memesan dan membayar semuanya," Metta mendengus kesal.
'Kenapa jadi selera makannya dia dibawa ke aku sih?' – gumam Metta dalam hatinya.
"Trus gimana caranya aku bisa habisin makanan sebanyak ini. Ada cake strawberry sebesar ini,".