Setelah pertemuan, Jelita menelepon Ivar, yang berada jauh di daerah Segitiga Perak. Sedangkan untuk Anna di Malang, dia tidak perlu mengkhawatirkannya karena kekokohannya dengan Hanan disisinya, Jelita yakin dia pasti enggan memikirkan gerbang istana.
Setelah berurusan dengan beberapa hal sepele, Jelita memasuki laboratorium bawah tanah.
"Bangun?"
Begitu Jelita masuk, dia melihat Renata duduk dengan linglung di pintu lift, ekspresinya sedikit sedih dan sedikit linglung.
Melihat Jelita masuk, dia perlahan mengangkat kepalanya, matanya sedikit rumit. Setelah membuka mulutnya beberapa kali, dia akhirnya berkata: "Terima kasih ..."
Renata merasa sangat tidak nyaman sekarang, dia selalu menganggap dirinya terlalu tinggi! Jadi setelah menghadapi kejar-kejaran organisasi, dia begitu yakin bisa kabur sendiri, apalagi saat kesempatan untuk memastikan keselamatannya muncul, dia menyerah untuk rahasia konyol itu, dan akhirnya membunuh ibunya.
Orang yang hidup dengan banyak rahasia.
