"Baiklah jika ada yang bersedia juga, untuk pindah ke kelas ini, cepatlah bertukar ibuk akan memulainya pelajaran ini; agar tidak membuang waktu.
Baik buk, Jawab Rosie dan Yasmin serentak, mereka pun menuju keluar kelas: dan Rosie masih belum paham kenapa Yasmin dan Tika bisa bertemu, Jelaskan padaku bagaimana kamu bisa bertemu dengan Tika yang sebenarnya;! apa kau tidak percaya apa yang kubilang tadi??? tanya Yasmin kepada Rosie.
Aku percaya tapi aku belum puas dengan jawaban mu itu, bisakah kau memperjelasnya. Baiklah jika itu yang kau mau, aku sedang membelikan kue untuk ayahku di warung, sejujurnya aku tidak bertemu dengan Tika saja tetapi Serli dan Lidia, aku kenal namanya karena mereka memperkenalkan diri mereka kepadaku, tapi aku dari pertama kali melihat mereka memang tidak menyukai mereka, karena aura sifat kebencian sangat mengalir deras di dalam diri mereka.
Darimana kau tau, kau tidak boleh menilai orang hanya dari penampilan luarnya saja, Yasmin aku teman baikmu berjanji lah kau tidak akan berurusan dengan mereka, kenapa balas Yasmin, Nanti akan ku ceritakan sepulang kita sekolah. Baiklah jawab Yasmin dan mereka pun menuju ke kalas B secepatnya, pada saat menuju ke kalas B mereka bertemu Serli dan Tika, Tika memulai penyerangannya lagi pada Rosie, Dasar anak tidak tau malu, sudah nakal mau masuk kelas A lagi; kau harus tau sekolah ini didanai oleh ayahnya Serli" jadi jangan sok dan belagu senang duduk di kelas unggul. Tinggalkan saja dia Tika, karena kita harus menuju kelas Kita yang baru. Serli memberi perintah kepada Tika untuk menghiraukan Rosie dan secepatnya pergi ke kelas."
Ternyata dugaan ku benar, dasar anak-anak jahat, mereka selalu berlaku seenaknya saja, Yasmin menenangkan Rosie yang sedih. Wajah Rosie memuram mendengar bahwa dana sekolah ini juga dari ayah Serli, patutlah perlakuan kepala sekolah yang menyuruhnya seenaknya pindah kelas membuat Rosie geram sendiri, apa sebenarnya yang ada pada kekayaan aku membencinya semua yang berada disini aku benci, menindas yang lemah dan dibutakan oleh keserakahan.
Sesampainya di pintu kelas Rosie yang membuka pintu terlebih dahulu menjadi basah kuyup, ya Tuhan kau kenapa tanya Yasmin kepada Rosie, ember dan air di atas pintu apa masih ada zaman kalian masih seperti ini teriak Yasmin kepada anak-anak kelas B, Rosie kamu tidak apa-apa tanya Yasmin???? Doni, Satria dan Joy pun menghampiri Rosie, Ros kamu tidak apa-apa tanya mereka bertiga, sebentar kami akan ke UKS sekolah meminjam handuk agar kau bisa mengeringkan rambutmu, Rosie aku akan membelikan mu tisu dulu yah Yasmin meminta izin Rosie untuk membelikan tisu untuk dirinya. Tunggu sebentar Yasmin pun berlari menuju kantin secepatnya.
Dasar anak nakal masih punya teman teriak Yandi pada Rosie, mari kita lempari dia dengan ini, Yandi mulai mengeluarkan kertas yang telah ia ubah menjadi bulat seperti bola kecil, dan anak-anak yang lainnya pun ikut melakukan apa yang dilakukan oleh Yandi. mereka melempari Rosie bertubi-tubi dengan lemparan yang sangat keras, tangan Rosie yang masih di perban mengeluarkan banyak darah Karena tangannya juga ikut terpukul oleh bola kertas kecil itu, Rosie menahan Sakit seorang diri, ia hanya pasrah, tangannya begitu sakit dan ngilu, ia berpikir kenapa semua orang sangat membencinya apa yang ia perbuat hingga ia mendapatkan perlakuan yang kejam seperti ini.
Yasmin datang dari arah kantin dan melihat Rosie terduduk lemas dengan tangan perban yang berdarah serta melihat masih ada anak-anak kelas B yang masih melempari Rosie dengan kertas bulat, apa yang kalian lakukan!!!!!! ha apa yang kalian lakukan aku sudah tidak tahan lagi bentak Yasmin kalian sudah keterlaluan, Tetapi anak gadis yang masih duduk di tepi kanan memukuli Rosie dengan bola kertas dengan menyipitkan mata tanda tidak suka mereka masih mengarah kan pukulan kertas bola mereka ke arah tangan perban Rosie Jangan! bentak Yasmin lagi sambil menghalangi mereka memukuli tangan Rosie Kasian dia!!! apa kalian ingin sekejam itu Yasmin menangis melihat keadaan Rosie, ia sudah tidak tahan lagi melihat sahabatnya diperlukan seperti itu.
Rosie, Rosie, Rosie ya Tuhan dia pingsan, tolong panggilkan Tim UKS, akhirnya salah satu anak kelas B memanggil tim UKS dan Tim UKS pun datang dengan cepat sambil membopong Rosie ke arah meja medis, tolong panggilkan bidan. Sekolah itu memiliki bidan dan perawat.
Lukanya!!!! buka dulu perbannya perawat itupun membuka perban Rosie dan melihat untunglah lukanya cuman sedikit sepertinya kita harus menghentikan pendarahan pada luka jahitannya yang terbuka sedikit ini, pasti ibunya belum membersihkan lukanya ini dengan air hangat ini tandanya akan sembuh namun kerena benturan sedikit menjadikannya luka muda lagi. bagaimana ini teriak perawat itu kepada bidan didekatnya tidak apa-apa aku akan menutup nya dengan lem kulit ini sedikit, ku rasa ia akan sembuh setelah beberapa jam Bidan dan perawat itupun keluar, mereka bergegas untuk membersihkan diri mereka hingga beristirahat.
Yasmin pun masuk melihat keadaan Rosie, Kamu tidak apa-apa Rosie??? Yasmin hanya bertanya sendiri, Rosie belum sadarkan diri, bagaimana ini, aku sudah muak dengan ini, aku akan menelpon ayah, Yasmin pun mengeluarkan handphone yang diberikan ayahnya kepadanya untuk berjaga-jaga ketika anaknya di luar rumah, panggilan telponnya pun tersambung tak sampai beberapa detik ayah Yasmin langsung mengangkatnya kenapa nak: apa ada masalah??? ayah bisakah ayah menolong ku permintaan Yasmin sangat terdengar serius oleh ayahnya kenapa ,apa "kamu tidak apa-apa kan!!!
Aku tidak apa-apa ayah, aku punya teman baru disekolah ini, tapi dia terluka gara-gara anak sekolah ini ayah, apa ayah bisa membantuku membawanya pulang dengan mobil aku sangat kasian dengannya, ohh baiklah putri ku sayang, kemana kita akan mengantarkannya dekat pantai Jiang ayah, sebelah utara, kapan ayah akan datang.
Sebentar lagi yah sayang apa kau mau menunggu ayah sebentar, tentu saja ayah daa ayah terimakasih banyak, Yasmin pun menutup telponnya, ia bisa melihat pakaian nya yang terkena darah Rosie ketika ia hendak menolong Rosie tadi; ia sangat kasihan pada Rosie, membuat nya tidak akan meninggalkan Rosie apapun yang terjadi. Rosie kenapa kamu seperti ini, apa yang terjadi padamu tanya Yasmin lagi kepada Rosie? namun Rosie belum sadar dan masih tertidur pulas mungkin efek bius dan infusnya berjalan Yasmin pun tanpa sadar menitikan air matanya diatas tangan Rosie.