Zayn, seorang Zayn yang menyebalkan itu, berlutut? Biar Karin ulang, bahwa laki-laki yang selalu adu argumen dengan dirinya itu baru saja berlutut dan menangkupksn kedua tangannya?
Zayn bahkan mewek.
Jadi hello Kitty itu sungguhan? Hatinya Zayn benar-benar hello Kitty?
"Ka-kau menangis?" Karin tak memungkiri rasa takutnya masih ada, tapi entah dorongan darimana, rasanya ia ingin tertawa. "Ka-kau, tampak konyol."
Zayn hampir tersenyum, ia mendongak dan mendapati wajah pucat Karin kini mulai terlihat agak tenang. "Jadi, ka-kau tidak menganggap ocehan panjang-lebarku barusan adalah lelucon, kan? Kumohon, maafkan aku, Karin. Aku tahu kesalahanku waktu tidak bisa dimaafkan, aku menjsilimudan aku bahkan juga menciumi dengan paks-"
"Tidak perlu diulangi." Karin mulai menghapus titik-titik airmatanya, lalu mencari kesungguhan dari iris yang kini terpaku padanya. "Apa kau barusan menangis di lenganku?"