"Ini apa?" Tanya Kei bingung karena tiba-tiba saja sekresek besar dan lumayan berat berada di pangkuannya.
"Harta Karun dari kakakmu." Jawab Sean.
"Cih... aku bilang tak memerlukan ini dan astaga... ini kebanyakan!"
"Sudah Kei... tak apa, kau pasti akan membutuhkannya nanti." Kata Rin.
Ya sudah, Kei pun tak ambil pusing. Ia berdiri dan segera meletakan kresek besar itu ke bawah kursi duduknya.
"Rin... kalau ada apa-apa, bilang sama kakak, Ok?" Kata Sean.
Rin mengangguk dan tersenyum. "Ok..." Ia tak boleh membuat kakaknya khawatir.
"Baguslah, kakak ada di dua kursi belakangmu." Kata Sean.
"Ok, Kak..."
Sean berjalan ke kursi paling belakang, menghampiri Zayn yang sudah lebih dahulu duduk di sana.
"Nah... dengerin tuh, ada kakakmu juga... Jangan khawatir!" Kata Kei yang kini sudah kembali duduk di kursinya.
Rin hanya kembali mengangguk saja. Meski begitu, hatinya masih tidak tenang. Ia harus berusaha mati-matian untuk menata hatinya yang tiba-tiba saja goyah.
