"Hey, apa-apaan kau?" Tanya Kei. "Aku kira kau sedang mengindariku pagi ini gara-gara semalam?"
"Sudah cepat. Yang lain sudah mau menuju ke tengah danau!" Suruh Rin yang bukannya menjawab pertanyaan Kei.
"Takut lepas kendali seperti semalam, heh?" Ujar Kei.
"Kei, jangan bahas semalam dong, malu tahu." Kata Rin dengan memerah wajahnya. Sudah berusaha biasa saja, tapi Kei malah menggodanya.
"Untuk menghilangkan kita yang hampir terangsang semalam, sebaiknya Kau harus mendayungnya!" Ucap Kei.
"Kaukan laki-laki, gentle sedikit kenapa?" Sungut Rin kesal. Masak iya dirinya harus yang mendayung kapalnya?
Ini bukan kapal, ini lebih mirip perahu kecil yang hanya muat untuk dua orang saja. Mungkin bisa disebut sebagai sekoci?
"..." Kei hanya diam sambil menggerakkan perahu agar menuju air.
"Gitu kek dari tadi." Kata Rin sambil melipatkan kedua tangan di depan dadanya.
"Berisik!" Ucap Kei sarkastik.
"Meski berisik, tapi kau cinta, kan?"
"Iya, aku cinta."
"Mau ciuman lagi?"