Karin terdiam. Memikirkan apa dia akan memberikan nafas buatan atau tidak. Kalau tidak nanti dirinya dapat hukuman dari Tsunade-sensei karena tidak menjalankan tanggung jawabnya sebagai ketua klub kesehatan dan kalau ia membantu Zayn, maka bibirnya harus menempel pada ayam sialan ini. Ini menyebalkan. Apa yang akan Karin lakukan? Menolong Zayn atau mengikhlaskan diri terkena hukuman dari pak Kean yang entah apa nantinya.
Dengan berat hati, Karin mengangguk, menghela nafas pasrah. Semua yang ada disana menyeringai, Kisa menyeringai lebar daripada yang lainnya.
Karin mendekatkan wajahnya pada Zayn. Menatap wajah tampan Zayn yang entah kenapa membuat jantungnya berdebar. Sedikit lagi, bibir Karin akan mendarat dibibir Zayn. Satu tangannya menutup hidung Zayn untuk memudahkan memberikan nafas buatan.
Kisa berlari dengan nafas terengah-engah. Ia menabrak siapa saja yang ada didepannya. Tidak peduli siapapun itu. Yang pasti ia harus bertemu dengan Karin, teman sekelasnya.