Mereka berdua menikmati ciuman mereka dengan sangat baik, saking baiknya malahan sampai terdengar suara desahan yang memekik di telinga. Suara desahan yang sedikit demi sedikit lama-lama menjadi agak keras itu.
Tapi Rin sadar karena takut ada monyet yang melihat, ia pun pelan-pelan mengurangi suaranya.
Malu sama monyet?
Ya, anggap saja seperti itu. Rin memang malu sama monyet. Ini sungguh-sungguh memalukan dimana monyet-monyet di depan sana sedang menatap dirinya yang kenikmatan dicium oleh Kei...
Hussh...
pergi sana! Pergilah!
Itu yang Rin pikirkan saat ini...
Huh...
Uhh...
?
Apa yang baru saja disentuh oleh Kei?
Heh?
Heh...
Ciuman ini tak hanya sekali, tapi berkali-kali. Lepas, cium lagi, lepas, cium lagi. Pengambilan nafas yang memaksa mereka harus memisahkan diri meskipun rasanya tidak ikhlas. Sayang dada menyempit dan membutuhkan oksigen. Jadi, memang harus terpisah beberapa saat.
Tak masalah... bisa mulai lagi, bisa ciuman lagi..
Oke...
Ciuman lagi...