Rung belajar milik Rin nampak luas.
"Ini bagaimana?"
"Susaaaaah... Salah terus! Kesel deh!"
Suasana dalam ruang operasi itu sangat mencekam dan sunyi, sepi. Yang dapat terdengar dari ruangan itu hanyalah sebuah suara mesin dan segala perlengkapan operasi yang nantinya akan sangat berguna.
Selang infus, selang darah, dan alat untuk mengetahui denyut jantung pun sudah terpasang rapih di tangan kanan pasien itu. Tetes demi tetes, darah ataupun infus terus saja berukurang. Denyut jantung masih stabil. Haruka terus berusaha dengan sangat keras agar bisa menyelamatkan Kei, sosok laki-laki yang dicintai oleh adiknya.
.
.
.
Sejam kurang, Rin dan Sean akhirnya sampai ke rumah sakit. Rin terus berlari kencang menuju ruang operasi disusul oleh kakaknya.