Rin menatap ke arah Riki. Ia masih merasakan rasa takut di dalam hatinya. Namun, karena saat ini di sampingnya ada kekasihnya, maka rasa takut itu mulai memudar.
Bagaimana pun, merasa harus berbicara kepada sosok laki-laki yang sangat berpengaruh di dalam hidupnya, berpengaruh secara negatif tentunya.
"Kau mau apa lagi?" Tanya Riki akhirnya Setelah sekian lama dirinya terdiam ketika mendapati wanita yang ia sukai kini sedang berdiri di hadapannya.
Riki memang berharap paling tidak Rin akan datang kepada dirinya, tetapi sendiri, bukan rame-rame bersama dengan Kei yang merupakan kekasih dari Rin.
CEMBURU?
Ya, jelas cemburu ia rasakan, hanya saja ia sadar diri bahwa hal itu tidaklah mungkin bagi dirinya. Ia memiliki rencana lain ketimbang harus menjadi pemilik cinta sepihak selamanya.
"Kita harus berbicara..." Kata Rin.
"Ya." Riki memilih setuju untuk berbicara dengan Rin meskipun di situ sedang ada Kei juga.