"Tidak apa-apa, Rin... kita dengar dulu apa yang hendak dia katakan..." Kata Kei.
Apapun yang menyangkut Riki dan segala masa lalu yang terjadi, memang membuat Rin sangat ketakutan. Kei sampai bisa merasakan tangan sang kekasih mendingin, mengeluarkan keringat dingin karena saking takutnya.
"Tapi Aku sangat takut apabila dia berbicara yang tidak-tidak dan mengarang cerita yang sama sekali tidak benar, Kei..." Kata Rin ketakutan.
"Hei... Aku juga sama apabila dia mengatakan hal-hal tersebut... tapi mari kita dengar dulu, kalau nanti dia benar-benar berbicara sesuai yang kita takutkan, percayalah aku akan berlari ke ruang penyiaran dan segera memukul wajah tengilnya itu..."
"Sungguh? Kau sungguh-sungguh akan melakukannya untukku seperti ketika kita tersesat di hutan waktu kemah dulu?" Bagi Rin, Kei yang memukuli Riki waktu itu sangat keren.
Ia sampai ingin melihat lagi.
"Ya... aku akan memukulnya sewaktu aku memohon yang ketika kita waktu kemah dulu." Kata Kei.