"Ya, berjabat tangan. Coba ulurkan tanganmu!" Pinta Kei.
Rin memilih untuk menurut saja. Ia menjulurkan tangannya. Tangannya disambut oleh tangan Kei dan benar, mereka saling bersalaman.
"Untuk ke depannya, mohon kerjasamanya, ya Rin? Yoroshiku..."
Cih apaan sih, tapi manis. Apakah Kei memang aslinya semanis ini?
"Iya, Kei... mohon kerjasamanya juga. Yoroshiku..."
Apa ini aneh? Keduanya tahu ini adalah awal yang indah. Memang tidaklah mudah untuk dijalani. Namun, mereka serius soal ini.
Meski masih muda dan banyak yang akan mengatai hubungan mereka sebagai cinta monyet yang tak akan mungkin berhasil langgeng, tapi keduanya akan berusaha untuk membuktikan bahkan meskipun berawal dari cinta monyet saja.
"Kei... ini seperti mimpi saja ya? Setelah banyak hal yang terjadi di antara kita berdua. Kita malah berpacaran dan saling mencintai lagi. Uhh... jika ini mimpi, maka aku tak ingin bangun dulu." Ujar Rin.