Masih di Ruang OSIS...
"Sialan... aku mau niat kabur saja malah kakak menahanku. Cih, padahal di sini sedari tadi isinya hanya bercanda saja, tiba-tiba saja menjadi serius seperti ini... Tumpukan dokumen sialan!" Batin Kei yang sangat kesal karena harus menyusun kembali tumpukan dokumen itu. Ia harus mengarsipkannya satu persatu.
Saat ini dirinya dibantu oleh Sean, sang calon kakak ipar.
"Jangan kesal seperti itu, kau sangat kelihatan dari wajahmu." Ujar Sean.
"Hn. Aku tahu... Aku memang sedang tidak berminat untuk menyembunyikan rasa kesal. Kakak memang suka keterlaluan. Kak Sean dan yang lain pasti sering dibuat kerepotan oleh dirinya." Kata Kei.
"Ya begitulah, namun... tak mengapa... kakakmu adalah sahabat yang baik. Kakakmu itu adalah sosok seorang sahabat yang akan menjulurkan tangannya pertama kali ketika ada teman temannya yang sedang kesusahan."