Rin dan Kei bertemu dengan Sean. Rin yang melihat sang kakak kemudian segera turun dari gendongan Kei. Sean mendekati Rin kemudian segera memeluk Rin. Sean tidak henti-hentinya memeriksa keadaan harian dari ujung rambut sampai ujung kaki. Selalu terucap kata-kata apakah baik-baik saja atau tidak dari bibir tipisnya itu.
Maklum saja, ini hanyalah wujud dari kekhawatiran seorang kakak kepada adik tercintanya. Apalagi adik seperti Rin yang memiliki kondisi istimewa. Kondisi yang jelas sangat jauh berbeda dengan kebanyakan adik cewek pada umumnya.
Mereka Merdeka lantas memutuskan untuk langsung kembali saja ke bumi perkemahan. Kini, Sean yang gantian menggendong Karin mengingat dirinya kasihan kepada Kei yang sudah nampak kelelahan. Sean yakin jika sudah terjadi banyak hal yang membuat kedua juniornya ini nampak bahannya lelah tetapi juga lebih suka. Namun, terselip rona kebahagiaan di sana.
Apakah itu?