Riki semakin memangkas jarak dengan Rin. Dekat dan semakin dekat saja.
Rin merasa ingin mati saja jika sampai laki-laki mengerikan ini sungguh menyentuh dirinya meskipun hanya seujung helai rambutnya. Tidak Sudi, dirinya sama sekali tidak sudi jika harus merasakan sentuhan dari tangan penuh noda Riki.
Rin terus menyusun dan mengumpulkan sisa-sisa keberanian yang sangat kecil itu untuk mendukung dirinya agar bisa melawan semua rasa takut yang sangat besar kepada sosok seorang Riki Yan Adiguna.
Dan berhasil.
Ya dedenya berhasil mengumpulkan sisa-sisa keberaniannya. Ia mampu untuk menghindar ketika Riki berusaha untuk menyentuh pipinya.
Riki pun memandangnya penuh tanya. Rin yakin jika apa yang baru saja ia lakukan ini sama sekali tidak disukai oleh Riki.