Suara lonceng rumah ini membuat Qionglin menoleh, dia pun menatap pintu coklat rumah ini yang masih tertutup rapat. Wanita itu ingin membuka pintu rumah ini, tapi Changyi lebih dulu yang membuka pintu utama rumah ini. Dan masuklah beberapa orang dengan membawa barang elektro yang cukup berat.
Wanita itu melonggo melihat hal itu, dia pun menyenggol lengan Changyi dan menarik tangannya. "Ini apaan sih? kamu bikin ulah??" ucap Qionglin berbisik.
Changyi menggeleng, "Gue tau lo bosan. Makanya gue beliin ini semua buat lo."
Mungkin jika untuk orang yang jatuh cinta, atau merasakan bahagia. Ucapan itu mampu membuat wanita itu bahagia. Nyatanya itu Qionglin, dia tidak akan merasa senang, jika perasaannya saja pada Chagyi berubah menjadi benci. Tidak!! Tidak benci, hanya Qionglin saja yang membuat rasa itu menjadi benci. Dia hanya mempersiapkan, jika suatu saat nanti dia pergi Changyi tidak akan merasakan rasa sakit yang begitu dalam.