Langit begitu gelap sore ini. Qionglin yang baru saja keluar toko, melihat sesuatu yang melesat di langit. Qionglin cukup penasaran dengan kilatan cahaya itu, dan menyebabkan Qionglin menghilang mendadak.
Wanita itu muncul diantara bambu hijau yang mengelilingi dirinya. Kakinya menekuk di bawah tanah dengan hanfu yang dulu pernah dia pakai sebelumnya.
"Qionglin.., aku menunggumu untuk menemui lutut mu di depanku. Tapi apa yang kau lakukan?" ucapan itu membuat Qionglin mendongak. Menatap kilauan emas di hadapannya.
"Dewi Kwan In..," ucap Qionglin menutup kedua matanya dengan tangannya. "Maafkan aku Dewi, aku tidak menemukan kui apapun." ujarnya.
"Setidaknya kau bisa menyebut namaku dalam hatimu," sekali lagi Qionglin hanya mampu memohon ampun pada Dewi untuk hal ini. Dia tidak lupa, tapi terlalu banyak masalah yang dihadapi, sehingga dia lupa kepada siapa dia mengeluh. "Aku melihat cambuk ku kembali padaku. Apa yang terjadi?"