Ciuman itu masih terasa, bahkan sesekali Qionglin meraba bibirnya dengan irama. Dia masih ingat saat pertama kalinya Changyi menciumnya dengan begitu asar, dan baru kali ini juga Qionglin merasakan tak berdaya sedikitpun. Dia seolah pasrah dengan ciuman kasar yang Changyi berikan.
Harusnya semalam dia menolak, tapi sekeras apapun Qionglin menolak, nyatanya tenaganya tak sekuat Changyi. Pria itu benar-benar marah padanya, dan bahkan sampai melarang Qionglin untuk dekat dengan Li Xi apapun alasannya. Tapi Changyi sama sekali tidak menyebutkan alasan yang tepat pada Qionglin, kenapa wanita itu harus menjauhi Li Xi. Dan tentunya karena tidak enak hati juga, Qionglin tidak mungkin melakukan hal itu. Li Xi sudah membantunya, dan mana mungkin Qionglin menjaga jarak dengan Li Xi.