"Soal apa, buruan ngomong."
Changyi tampak tak sabaran ingin mendengar hal apa yang ingin Qionglin katakan. Dia bahkan sampai menarik Xianlun untuk menjauh dari Qionglin, karena menurutnya Xianlun itu menganggap dirinya dan juga Qionglin. Bagaimana tidak mengganggu jika duduknya saja di depan Qionglin, dan yang pasti Changyi tidak akan bisa melihat Qionglin sedikitpun.
"Qiong, lo jangan bikin gue penasaran ya. Buruan ngomong."
"Tapi janji ya nggak boleh marah. Kalau kamu tau, kamu harus nurut sama aku." dia harus membuat Changyi berjanji dulu, dan memastikan jika pria itu tidak akan bertindak yang tidak-tidak.
"Tergantung, hal apa dulu yang lo katakan. Kalau cuma paksaan nikah, mending gue bawa lo nikah lari," jelas Changyi dan membuat Qionglin mendengus sempurna. Tentu saja hal itu langsung membuat Qionglin kesal, dan menurut Changyi ekspresi kesal Qiongli adalah moodbooster untuk dirinya. "Buruan ngomong Qionglin." ujarnya kembali.