Merasa membaik Liang pun duduk di samping Qionglin dan juga Xianlun. Matanya begitu tajam melihat dua siluman yang duduk saling berhadapan. Entah apa yang dipikirkan Liang, tapi setidaknya dia harus berterima kasih pada siluman ini yang sudah memancing dan juga menyelamatkan nyawanya. Jika tidak ada mereka, mungkin saat ini Liang sudah di alam baka.
"Terima kasih," ucap Liang menunduk. "Terima kasih kau sudah menolongku. Aku berhutang budi pada kalian." ujarnya lagi.
"Sekarang saja kau berbicara seperti itu. Duku saat kau bertemu denganku, kau langsung menghajarku saat tahu identitasmu." ketus Xianlun sambil memainkan rambutnya.
"Maafkan aku."
Liang menunduk dan terus saja mengucapkan kata maaf. Sedangkan Xiankun lebih memilih memainkan rambutnya dibanding harus menjawab kata maaf dari Liang. Seribu kata maaf pun tidak akan membuat semuanya berubah.