Atika kembali ke rumah dengan wajah yang lesu, karena semua ocehan kerabatnya berbicara buruk tentangnya dengan sangat mudahnya. Diwaktu yang sama Rio dengan tenang sedang minum teh, sedangkan Yunita dan Tomy tiba-tiba bangkit dari sofa dan berjalan ke depan untuk menemui Atika.
"Atika sayang, bagaimana situasinya? Apakah kamu berhasil mendapatkan kontrak itu?" Yunita bertanya dengan rasa takut.
"Bu, jangan khawatir, kamu tidak akan diusir dari rumah kita." Tomy tercengang mendengarnya, "Mungkinkah… kamu benar-benar berbicara dengan Podomoro Grup untuk kerjasama?"
Atika mengangguk dan melihat ke dapur menyiapkan makan malam. Hati Rio menjadi hangat saat melihat anggukan Atika. Bagaimana tidak begitu karena kerja sama ini semua berdasarkan pujian dan bantuan dari suaminya, Rio.
"Ya, tidak hanya merundingkan kerjasama dengan Podomoro Grup, tapi juga memenangkan proyek senilai 3 milyar." ucap Atika bangga.
