"Bu, kamu benar benar salah paham! Rio jebak dan menjadi korban disini!" Atika memegangi dahinya dengan tangannya, wajahnya tidak bisa berkata kata. Dia muak dengan ibunya yang luar biasa membenci suaminya itu. Setelah Atika menjelaskan dengan jelas kepada Yunita. Yunita meletakkan kemoceng dan hendak kembali. Tetapi sebelum kembali, dia merasa bahwa dia sedikit tidak nyaman, dan dia masih bergumam, "Jika Rio bukan lelaki dengan mata keranjang, bagaimana dia bisa dijebak oleh orang lain? Lalat tidak akan menggigitmu!"
Setelah Yunita pergi, Atika berkata kepada Rio dengan sangat menyesal, "Suamiku, maafkan aku, ibuku ..."
"Istriku, jangan minta maaf, toh belum satu atau dua hari dia memiliki prasangka buruk terhadapku." Rio sudah tidak peduli lagi.
Setelah jeda, Rio berkata lagi, "Tetapi saya harus menjelaskan sesuatu kepada anda sebelumnya."
"Ada apa?"