Bagaimana situasinya? Bagaimana bisa jadi seperti ini? Mengapa Tuan Adiguna menampar Zain ketika dia muncul? Hanya saja kerumunan belum melambat, Tuan Adiguna menampar lagi dan menamparnya dengan keras, dan kemudian sepertinya merasa tamparan itu tidak nyaman, dan dia langsung menendang Zain dengan mengabaikan gaya nya itu. Zain tiba-tiba menabrak kursi di belakang, kehilangan keseimbangan, jatuh di kursi, kepalanya terbentur dan berdarah. Dia benar benar merasakan rasa sakit dan dipermalukan dengan luar biasa.
"Presiden Tuan Adiguna ... apa yang kamu lakukan?" Megan yang berada di sebelahnya bereaksi dan bertanya dengan ekspresi bingung. Tidak hanya Megan, tetapi semua orang di Keluarga Winarya juga terlihat canggung dan tidak jelas.
"Tuan…. Tuan Adiguna, apakah Zain menyinggung perasaanmu?" Kakek Hardi buru-buru menyapa dan bertanya.
