"Bawa dia masuk." Suara Rio menyebar dari dalam vila ke luar. Yang disebut melihat orang, pertama melihat kebajikan dan perilaku. Meskipun Rio adalah penguasa sungguhan, meskipun ia memegang kekuasaan dan memiliki energi yang sangat besar, ia tidak sok dan mendominasi seperti pengganggu di film. Bahkan dia melakukan pekerjaan sebagai seorang kurir ekspress meskipun kekayaannya mungkin separuh dari Kota Jakarta. Kakek Tono memikirkan tentang apa yang dia katakan sebelumnya bahwa keluarga Purnama adalah langit di Jakarta, tetapi dia merasa tersipu dan konyol.
Penguasa sesungguhnya hanya diam saja melihat keluarga Purnama yang menyombongkan diri dan mendominasi seluruh ruangan aula itu. Tapi saat ini, tiba tiba seluruh tubuh Weka bergetar hebat saat mendengar perintah Rio. Kalimat ini, seperti pedang Damocles yang tergantung di atas kepalanya, akhirnya ditebas!
"Ayah !! Kakek !!! Apa yang harus dilakukan? Kalian harus memikirkan cara !!!"