Chapter 197 - Kemurnian Yulia

Maylinda memandangnya, tapi akhirnya tidak tega berkata, "Saat aku sudah mapan, kamu masih bisa datang kepadaku." Ucap Yulia, dengn tone yang selalu sedikit sedih.

Apa yang ingin dikatakan Maylinda, tetapi tidak dikatakan.

"Aku akan menelepon kakakku." Yulia berkata tiba tiba, "Aku bilang pada ayah bahwa aku akan tinggal dengan kakakku."

Maylinda bersenandung dan menyalakan mobil. Tetapi perhatiannya masih tertuju pada Yulia. Yulia mengambil ponselnya dan memutar nomor Teguh. Setelah panggilan itu, dia mengendus, "Saudaraku, saya ingin tinggal di sana selama beberapa hari. Ketika Ayah bertanya, kamu hanya mengatakan bahwa aku bersamamu." Di sana, Teguh duduk di kantor memegang telepon, matanya diam di depannya, ada laporan dari rumah sakit.

Dia telah menontonnya berulang kali.

Pada saat ini, mendengarkan suara lembut Yulia, dia sedikit linglung dan tercengang.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS