Maylinda berbaring di sebuah ruangan kecil di dalam, tetapi dia tidak bisa tidur. Teguh duduk di bangsal, membuka catatan, dan memandang Aditya yang masih belum sadarkan diri.
Tetesan infus Aditya masih menggantung dan Teguh sesekali mendongak untuk memeriksanya.
Semakin dia melihat, semakin dia merasa bahwa tidak ada yang sosok seperti Aditya di dalam diri Maylinda dan dia tidak tahu seperti apa ibunya yang melahirkan Maylinda karena raut wajah Aditya tidak ditemukan di wajah Maylinda.
Hari semakin larut malam itu, Teguh masih duduk dengan tenang disana. Sedangkan Maylinda tidak bisa tidur, dia pergi ke pintu dan menatapnya. Teguh mengangkat matanya, "Mengapa kamu tidak tidur?"
"Aku tidak bisa tidur." Maylinda mendekat dan duduk di sebelahnya, matanya tertuju pada wajah Aditya. Teguh menutup laptopnya dan menemaninya, membiarkannya bersandar pada dirinya sendiri.