Chapter 79 - Amanda 

Kayla bangun dari tempat tidur dengan kedua tangan, berjalan terhuyung-huyung menuju pintu, memasuki ruang pertemuan, melihat orang yang menunggu di dalam, matanya masam: "Revan."

Revan berdiri melawan cahaya. Wajah tegasnya mengaburkan garis luar dalam cahaya, tapi matanya bercahaya karena amarah, seperti banjir yang akan meledak kapan saja.

"Bagaimana kabarmu?" Dia mengambil langkah maju, melepas mantelnya, dan membungkusnya di atas meja, wajahnya sangat khawatir, "Apa yang mereka lakukan padamu?"

Revan berada di kabin sepanjang malam dan kembali pada pagi hari. Ketika Revan di telepon Paman Jo, disitu Revan tahu bahwa Kayla telah dibawa pergi oleh polisi, dan langsung menuju kemari.

Revan kesal karena dia meninggalkannya ponselnya, tapi lebih kesal lagi karena Rudi membalasnya begitu cepat.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS