Hati Kayla tiba-tiba menegang, dan dia tidak berpikir terlalu banyak. Di bawah bimbingan Revan, dia membantunya masuk ke kamar tidur. Begitu mereka berdua masuk, pintu diblokir olehnya. Dia menutup pintu dan menekannya ke pintu, dan ciuman Revan jatuh dengan kejam.
"Revan?" Kayla dengan lembut mendorongnya, "Apa yang kamu minum? Apakah kita perlu pergi ke rumah sakit?"
Revan mengambil pakaian Kayla dengan tangannya, menciumnya, dan memeluknya seolah-olah akan jatuh. Mereka berdua Jatuh di tempat tidur, Kayla melihat dahinya berkeringat, otaknya berkedip, dan dia memeluk lengannya: "Kamu, kamu diberi obat perangsang?"
Dia tidak menjawab, tetapi tindakan panas itu telah memberi Kayla jawaban yang tepat.
Kayla tiba-tiba ingin menangis tanpa air mata, dan rumah sakit macam apa yang harus dia datangi, dia bukan penawarnya.
"Nah, lebih ringan ..." Kata Kayla dengan suara rendah, "Hati-hati ..."