( PESTA PERNIKAHAN)
:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-;-;
-:-:-:-;-:-:-:-:-;-:-:-:-;-;-;-;-;-;
Hanya ayah dan Roger yang kini aku percaya dalam suasana masalah ini. Setidaknya mereka membuat aku bangkit dan tersenyum kembali. Akhirnya aku menemani ayah buat makan siang di ruko baru milik aku.
" Ayah tumben banget nih jam istirahat makan siang keluar kantor. Emangnya ayah lama ya jam istirahat makan siangnya?!" Ujarku bertanya.
"Karena ayah khawatir dengan kondisi kesehatan dan kondisi mental kamu. Makanya ayah nekat mencari ruko kamu. Sambil mengajak makan siang bersama. Kan tadi pagi kita gak sarapan pagi bersama" ujar ayahku memberitahu.
" Ya ampun ayah segitu perhatian sam aku. Padahal kan aku sering banget mengecewakan ayah dan bunda. Aku belum jadi anak yang membanggakan. Dan belum jadi anak sukses" ujar ku merasa bersalah.