Chereads / Rosster Journey / Sahabat Pertama

Rosster Journey

🇮🇩DeppiFlo
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 4.1k
    Views
Synopsis

Sahabat Pertama

"Pok pok pok pok!!"

Mungkin hanya terdengar seperti suara anak ayam biasa, ya, aku Roo, seekor anak ayam jantan yang terpisah dari keluarganya dan berakhir di pasar hewan.

"Kenapa aku harus berakhir di sini? Aku rindu ayah..aku rindu ibu..", aku hanya duduk diam di pojok kandang. Aku murung dan merasa sepi, meskipun ada seekor kucing bernama Miaw, beberapa burung, dan satu anak ayam lainnya.

"Kamu rindu ayah ibumu?,"anak ayam itu berkata kepadaku.

"Iya, kamu juga?,"

Ia mengangguk.

"Kita sama ya ternyata.."

Suara ramai manusia benar-benar berisik, mereka sangat banyak, berjalan ke sana kemari. Ada yang menjadi pembeli dan penjual. Hanya itu yang kutau.

"Namaku Hen,"ia berkata padaku, ayam betina itu.

"Aku Roo"

"Mau jadi teman?"

"Tentu"

Sejak saat itu, kami selalu bersama. Kadang kami bersembunyi supaya tidak dibeli. Kasihan juga si penjual. Kami juga suka berbagi makanan dan cerita. Dalam bahasa manusia itu disebut sahabat kan?

Semua sangat indah, sampai seorang manusia berjas hitam datang membeli beberapa ayam betina. Untungnya si penjual punya banyak ayam betina lainnya selain Hen. Namun..

Manusia itu memandangi kandang kami. Kami bersembunyi di balik benda yang bernama triplek. Ia menggoyangkan kandang kami.

"HEN!!"

Ia terjatuh dan keluar dari triplek. Aku berusaha menyelamatkannya, tapi..

"Wih cakep juga bulunya"

"Mau yang itu pak?"

"Boleh, saya beli satu lagi"

Penjual itu mengambil Hen, mengambil sahabatku dariku.

"PETOK!! POK POK!"

Aku berteriak, namun tak digubris, kejam!

"Belinya banyak ya pak"

"Haha..iya, soalnya saya mau bikin peternakan besar, lalu bikin tempat pemotongan ayam.

Aku terdiam, aku tak bisa berbuat apa-apa.

"PAYAH!! Sahabat macam apa aku ini"

"Saya mau bangun di Jakarta nanti, di sana pasti banyak konsumen"

"Hahaha..mantap pak, sudah semua ini?"

"Iya, saya pergi ya pak"

"Terima kasih banyak pak"

"Hei pak penjual! Aku pikir kau menyayangi kami!"

Hatiku hancur, aku sedih. Aku tak bisa melakukan apapun dan putus asa. Ini semua akan berakhir.